Dalam hutan, kadang-kadang hanya sekumpulan bebijian buah hutan yang dapat mengabarkan keberadaan suatu spesies yang masih eksis di habitat alami ini. Seonggok bebijian yang terkumpul ini akan sangat sopan jika disebut feses, namun sebenarnya hanya merupakan taek.
Perbedaan dalam pemilihan kata antara taek dan feses memiliki dampak psikologis yang luar biasa. Dari hanya seonggok taek ini, kita bisa mempelajari azas pemencaran, fisiologi satwa liar, rantai makanan, zoonosis, parasitologi lingkungan, serangga taek, jamur taek, bakteri taek, dan taekologi lainnya, yakni peranan taek dalam hutan alam.
Contoh foto taek di bawah ini menunjukkan biji apa saja yang terkandung di dalamnya. Jika Anda kurang yakin dengan jenis biji yang terdapat di dalamnya, Anda bisa membawa seonggok taek ini lalu menaburkannya. Tumbuhan apa saja yang nanti tumbuh dari seonggok taek tersebut, akan memberikan kita informasi tentang peranan yang dimainkan oleh musang. Tentunya, harus lebih banyak taek yang dikumpulkan dari hutan agar hasil pembacaan lebih mantap.
Dari situ, kita akan mengetahui seberapa banyak tumbuhan hutan yang berhutang budi pada musang, dan akan banyak lagi kajian turunannya. Mengapa setelah melewati jalur mesin pencernaan musang, daya kecambah biji akan berlipat-lipat kemampuan tumbuhnya. Hal ini menarik untuk diutarakan agar tidak terlupakan.
Jadi, dari taek, banyak hal yang bisa dijabarkan. Maka jangan malu disebut sarjana Taek. Saya hanya merangsang pemikiran saya untuk memaknai sebuah kasunyatan, kitab teles yang tak akan pernah kering.